Kamis, 09 Oktober 2014

SEJARAH KOPERASI INDONESIA DAN KONSEP YANG MEMPENGARUHI PERKOPERASIAN INDONESIA

Tugas Softskill Pertemuan Ke 1
Matakuliah Ekonomi Koperasi

I.              Permasalahan

1.      Jelaskan sejarah singkat koperasi di Indonesia
2.      Bagaimanakah konsep koperasi luar mempengaruhi perkoperasian di Indonesia

II.           Analisa

1.       Sejarah singkat koperasi di Indonesia

Seperti kita ketahui bersama bahwa koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan sistem ekonomi kapitalis.
Setelah berkembang di Inggris koperasi menyebar ke berbagai Negara baik di Eropa daratan, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesia. Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatiev.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Hingga saat ini kepedulian pemerintah terhadap keberadaan koperasi nampak jelas dengan membentuk lembaga yang secara khusus menangani pembinaan dan pengembangan koperasi.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata : bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi.

2.      Bagaimana konsep koperasi luar mempengaruhi perkoperasian di Indonesia

Konsep koperasi luar dapat mempengaruhi koperasi di Indonesia,itu disebabkan karena sejak awal koperasi telah dikenal lebih dahulu oleh bangsa asing. Kemudian muncullah inisiatif dari seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja untuk mendirikan sebuah Bank bagi pegawai negeri, lalu usaha itu diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode yang saat itu banyak membantu rakyat Indonesia dengan program-programnya,namun kemudian hal ini hancur karena pemerintah Belanda berpendirian lain.
         
Jepang pun sempat membuat koperasi di Indonesia yaitu koperasi kumiyai,namun ternyata koperasi yang dibentuk Jepang ini hanya menguntungkan bagi pihak Jepang saja. Namun Indonesia pun mulai berkreasi melalui Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo yang memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat.

Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Saat Indonesia telah merdeka,pergerakan koperasi Indonesia mulai mengadakan Kongres Koperasi yang waktu itu dilaksanakan di Tasikmalaya, kini koperasi indonesia sudah dapat berdiri sendiri,begitu banyak jenis-jenis koperasi yang tersebar dan dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat Indonesia.

III.       Kesimpulan

Koperasi sangat diperlukan bukan hanya di indonesia bahkan di seluruh negara, karena keberadaan Koperasi sangat penting untuk membantu ekonomi masyarakat. Di Indonesia Pemerintah harus dapat lebih tegas dalam menjalankan peraturan-peraturan yang ada, agar koperasi di indonesia dapat di pergunakan dengan baik. Di Dunia Koperasi sudah mulai terhalang karna globalisasi dan liberalisasi, dalam hal ini faktor pemerintah sangat di perlukan apalagi di negara eropa, pemerintah harus lebih tanggap dan cepat dalam menanggapi masalah yang terjadi di koperasi.

IV.        Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar