Kamis, 29 September 2016

Tugas

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM AKUNTANSI


1.      Kebijakan Sistem Akuntansi
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen puncak menginginkan untuk meraih kesempatan – kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem yang lama mempunyai banyak kelemahan yang perlu diperbaiki.
Kebijakan akuntansi merupakan dasar pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas : asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja dan pembiayaan serta laporan keuangan.
Tujuan kebijakan akuntansi adalah mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah untuk tujuan umum dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran dan antar periode

2.      Perencanaan sistem akuntansi
Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staff perencanaan sistem (planning staf). Bila staff ini tidak ada, maka perencanaan sistem dapat juga dilakukan oleh departemen sistem (system departement). Departemen pengembangan sistem dikepalai oleh manajer sendiri, yaitu manajer pengembangan sistem (system development manager) dan departemen pengolahan data dikepalai manajer pengolahan data. Dengan demikian fungsi dari masing – masing bagian antaralain :
a.       Planning staf mempunyai tugas melakukan perencanaan sistem berdasarkan kebijakan sistem yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Bila staff ini tidak ada, fungsinya dapat digantikan oleh departemen pengembangan sistem.
b.      Departemen pengembangan sistem mempunyai tugas mengembangkan sistem sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh planning staff. Bila staff ini tidak ada maka tugasnya dapat digantikan oleh konsultan pengembangan sistem diluar perusahaan.
c.       Depertemen pengeolahan data mempunyai tugas untuk mengoperasikan sistem yang telah dikembangkan oelh departemen pengembangan sistem. Bila staff ini tidak ada maka harus dibentuk atau dapat digabung dengan departemen akuntansi.




3.      Proses Perencanaan Sistem Akuntansi
Proses dari perencanaan sistem dapat  dikelompokkan dalam 3 proses utama,  yaitu sebagai berikut :
a.       Merencanakan proyek – proyek sistem yang dilakukan oleh staff perencana sistem
b.      Menentukan proyek – proyek sistem yang akan dikembangkan yang dilakukan oleh komite pengarah.
c.       Mendefinisikan proyek – proyek sistem dikembangkan yang dilakukan oleh analis sistem.

Adapun tahapan dari proses perencanaan sistem untuk ketiga bagian ini tampak pada gambar berikut :
 
3.1.Perencanaan proyek-proyek sistem akuntansi
Proses perencanaan sistem bertujuan untuk merencanakan proyek sistem yang akan  dikembangkan  nantinya.  Hasil  dari  proses  perencanaan  sistem  ini  adalah  laporan perencanaan  sistem  yang  dapat  berupa  perencanaan  sistem  jangka  pendek  maupun perencanaan sistem jangka panjang. Yang melakukan proses perencanaan adalah staff perencana sistem (staff planning).
Proses perencanaan sistem terdiri dari tahapan sebagai berikut :
a.       Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
b.      Mengidentifikasi proyek – proyek sistem
c.       Menetapkan sasaran proyek – proyek sistem
d.      Menetapkan kendala proyek – proyek sistem
e.       Menentukan prioritas proyek sistem
f.       Membuat laporan perencanaan sistem

3.2.Persiapan proyek-proyek sistem akuntansi yang akan dikembangkan \
Persiapan ini meliputi penunjukan team analis yang akan menganalisis kelayakan dari proyek  dan  disusul  dengan  mengumumkan  proyek  pengembangan  ini  kepada  semua pemakai sistem diperusahaan.
a.       Menunjuk team analis
b.      Mengumumkan proyek pengembangan sistem

3.3.Pendefinisian Proyek-proyek Sistem akuntansi yang dikembangkan.
Mendefinisikan proyek – proyek sistem ini berarti melakukan suatu studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling layak untuk dikembangkan. Hasil dari studi ini nantinya akan dimintakan persetujuan kepada manajemen dalam bentuk laporan usulan proyek sistem yang akan dikembangkan.

Dengan demikian tugas yang harus dilakuakan oleh team analis dalam tahap ini adalah :
a.       Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem
b.      Melakukan studi kelayakan
c.       Menilai kelayakan proyek sistem
d.      Membuat usulan proyek sistem, dan
e.       Meminta persetujuan manajemen
f.       Melakukan studi kelayakan
Studi kelayak (feasibility study) adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau dihentikan.
Lima macam kelayakan dapat dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :
1)      Kelayakan teknik (technical feasibility)
Kelayakan teknik  ini digunakan untuk  menjawab pertanyaan kunci seperti
“Apakah teknologi ini dapat diterapkan disistem?”

2)      Kelayakan operasi (operational feasibility)
Penilaian terhadap kelayakan operasi digunakan untuk mengukur apakah sistem yang akan dikembangkan nantinya dapat dioperasikan dengan baik atau tidak didalam organisasi. Kelayakan operasi digunakan untuk menjawab pertanyaan kunci seperti “dapatkah sistem nantinya diterapkan didalam organisasi ini?”

3)      Kelayakan jadual (schedule feasibility)
Penilaian kelayakan jadual ini digunakan untuk menentukan bahwa pengembangan sistem akan dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan.

4)      Kelayakan ekonomi (economic feasibility)
Kelayakan  ekonomi  digunakan  untuk  menjawab  pertanyaan  kunci  seperti
Apakah sistem yang akan dikembangkan dapat dibiayai dan menguntungkan?”