MAKALAH BAHASA INDONESIA
PENALARAN DEDUKTIF
Nama Dosen
: Drs. Budi Santoso,MM
Disusun Oleh
Fadli Mardiansyah (23213054)
3EB22
Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
2015
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini bertema tentang “Penalaran Deduktif”.
Penulis berharap semoga makalah yang
penulis buat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Mudah-mudahan makalah ini
dapat menambah wawasan para pembaca serta lebih mengetahui tentang penalaran
induktif.
Dalam penyusunan makalah ini penulis
banyak menerima bantuan dari berbagi pihak. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof E.S. Margianti,SE,MM,
Rektor Universitas Gunadarma.
2. Bapak Ir. Toto Sugiharto, M.sc.,
Ph.D, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
3. Bapak Drs. Budi santoso, MM, Dosen
Pembimbing Penulisan Makalah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Penulis menyadari bahwa penulisan ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran
serta komentar yang bersifat membangun dan menuju kesempurnaan. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Semoga penulisan ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi semua orang.
Bekasi, 9 November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 1
1.4. Manfaat Penulisan.......................................................................................................... 2
1.5. Metode Penulisan........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep
Berfikir Deduktif............................................................................................... 3
2.2. Konsep Bernalar Dalam Karangan................................................................................. 4
2.3. Silogisme
Kategorial....................................................................................................... 5
2.4. Silogisme Hipotesis......................................................................................................... 5
2.5. Silogisme Alternatif........................................................................................................ 5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menulis
merupakan proses bernalar. Untuk menulis mengenai suatu topik kita harus
berfikir, menghubung-hubungkan berbagai fakta, membandingkan dan sebagainya.
Setiap saat selama hidup kita, terutama dalam keadaan jaga (tidak tidur),
kita selalu berfikir. Dapatlah dicatat bahwa proses bernalar atau singkatnya
penalaran merupakan proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan
berupa pengetahuan.
Kegiatan
penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran
itu dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Berdasarkan uraian
diatas mengenai penalaran maka dapat kita katakan penalaran merupakan proses
berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga
sampai pada suatu kesimpulan. Sementara dalam karangan penalaran berarti
penggunaan pikiran untuk suatu kesimpulan yang tuangkan dalam bentuk tulisan
atau tertulis.
1.2.
Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana cara berfikir deduktif ?
2. Apa yang dimaksud dengan penalaran dalam karangan ?
1.3.
Tujuan Penulisan
Dalam
pembuatan penulisan ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mampu memahami dan menjelaskan cara berfikir deduktif
2. Mampu memahami hakikat dan maksud penalaran dalam karangan
1.4.
Manfaat Penulisan
Dalam
pembuatan penulisan ini mempunyai manfaat
penulisan sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui cara berfikir deduktif
2. Dapat mengetahui hakikat dan maksud penalaran dalam karangan
1.5.
Metode Penulisan
Metode
yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini, sangat sederhana. Penulis
mengumpulkan informasi dengan cara menelaah data dari media internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Konsep Berfikir Deduktif
Berpikir
adalah berbicara dengan diri sendiri mempertimbangkan, menganalisa dan
membuktikan, bertanya mengapa dan untuk apa sesuatu terjadi. Orang yang
berbahagia dan tenteram hidupnya ialah orang yang memikirkan setiap langkahnya
secara akal sehat dan tepat.
Beberapa
ahli menyebut cara berpikir dengan istilah top-down (pendekatan induktif) dan
bottom-up (pendekatan deduktif). Kedua cara berpikir tersebut diimplementasikan
dalam pengembangan ilmu yang berbeda. Pengetahuan yang dipergunakan dalam
penalaran pada dasarnya bersumber pada rasio atau fakta.
Berikut ini
beberapa pendapat mengenai pengertian deduktif :
1.
Menurut Jujun S Suriasumantri
Deduksi
adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari
dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
2.
Menurut
Wikipedia
Metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
3. Menurut
Santoso
Penalaran deduktif merupakan
prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah
diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat lebih khusus.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian deduktif adalah pengambilan kesimpulan
untuk suatu atau beberapa kasus khusus yang didasarkan kepada suatu fakta umum.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,
instrumen dan operasionalisasi.
Dengan kata
lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan
teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan.
Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan
kata kunci untuk memahami suatu gejala.
2.2. Konsep Bernalar Dalam Karangan
Penalaran
mempunyai beberapa pengertian, yaitu: (1) Proses berpikir logis, sistematis,
terorganisasi dalam urutan yang paling berhubungan sampai simpulan. (2)
Menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan. (3) Proses
menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian
bare. (4) Dalam karangan terdiri dua variabel atau lebih, penalaran dapat
diartikan mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan menghubung-hubungkan
variabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu derajat hubungan suatu simpulan.
(5) Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan atau pengertian baru.
Jadi,
Penalaran karangan ialah proses berpikir logis untuk mengkaji hubungan-hubungan
fakta yang terdapat dalam karangan sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan atau pengertian baru. Kemudian hasil atau simpulan dalam suatu
karangan itu menghasilkan sebuah analisis induktif dan deduktif.
2.3.
Silogisme Kategorial
Silogisme
kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.
Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat
dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat) dan
premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek) yang menghubungkan di antara
kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh :
Semua tumbuhan membutuhkan air
(Premis Mayor / Premis Umum).
Akasia adalah tumbuhan (Premis Minor / Premis Khusus).
Akasia membutuhkan air (Konklusi / Kesimpulan).
Akasia adalah tumbuhan (Premis Minor / Premis Khusus).
Akasia membutuhkan air (Konklusi / Kesimpulan).
2.4.
Silogisme Hipotesis
Silogisme
hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik,
sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
Jika hujan saya naik becak (mayor).
Sekarang hujan (minor).
Saya naik becak (konklusi).
2.5.
Silogisme Alternatif
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Nenek Sumi berada di Bandung atau
Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di
Bogor.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Penalaran Deduktif adalah proses penalaran
untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan
fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi.
Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal
umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar